Kamis, 25 Mei 2017

Sepasang Sandal Dan Kemungkinan Setiap Makhluk

Pada akhirnya setiap wujud makhluk atau benda tak bisa lepas dari kisah asmaranya. Sebagaimana wujud sepasang sandal di pelataran asrama santri. Sejak kali ia dibuat atau diukir oleh pengrajinnya, sandal telah ditakdirkan memiliki pasangan serta kisah asmaranya.

Hingga kemudian sepasang sandal itu diapitkan, saling berdekatan dibatasi kertas kardus, dibungkus dalam satu plastik dengan nama judul kisahnya masing-masing. Yang pasti tidak menggunakan nama-nama yang sudah masyhur seperti "Ayat-Ayat Swallow", "Ketika Jepit Tertukar", atau "Ada Apa Dengan Bengkiakmu, Ning?". (Ahem😂)

Tatkala sepasang sandal itu telah dimiliki oleh tuan/puannya, barulah kisah asmaranya benar-benar dimulai, artinya tak terhenti di bagian prolog saja. 
 
sumber gambar - google

Kisah asmara sepasang sandal itu sangat dramatis meski tanpa akting atau dialog.

Adakah yang lebih menyedihkan daripada sandal yang sudah diletakkan di tempat khusus tetapi akhirnya pasanganya raib?. Tidakkah memilukan keadaan sandal yang dipasangkan bukan dengan pasangannya, lantaran kecerobohan puan/tuannya sebab kebelet ngeseng? (dari ini sudah mafhum, sebab mementingkan isi perut manusia berani berbuat zalim). Betapa getir siksaan sandal saat menyaksikan ikat pasangannya terputus lalu oleh tuan/puan dengan sikap remeh dibuangnya begitu saja. Beruntunglah jika pemiliknya adalah manusia-manusa zuhud, karena bagi mereka setiap hal yang putus tak mustahil bisa disambung. 😂

Uushi nafsi wa nafsakum bis shabri was sholawat...

Bersiaplah menghadapi kemungkinan menyakitkan yang tak bisa disangka-sangka, karena pada hakikatnya setiap makhluk tak bisa lepas dari rasa sakit.

Sandal sangat mungkin bisa tertukar, dighazab, dicuri, atau bahkan hilang. Kalau jodoh?😂

Wallahu 'A'lam Bis Showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar