Selasa, 29 Oktober 2013

Fiksi Mini #14

- JIL Shut Down –
Keuangan negara paman sam membengkak,
Dan para petinggi di sana membuat statement “Off dulu”.
 
- Sarkasme –
“Dasar kamu itu pejabat tak bermoral, 
makan uang rakyat dimana-mana!”,
Tegasnya di depan media. 
Sedangkan si subjek bergumam “Aku di fitnah”.

- In Diskotik –
Pernak-pernik cahaya lampu menghiasi ruangan gelap.
“Aku melihat perasan air anggur berceceran,
musik pun berdetak tak kalah nyaring dari teriakan semua orang,
 inikah dunia malam?”.

- Demi title Sholihah –
Di balik kaca jendela mobil 
seorang muslimah melukis senyuman dan bergumam
“Mas, aku datang, sudah 10 tahun 
aku tempuh belajar di pesantren demi menjadi istrimu”.

- Hijab Syar’i –
“Kini kau tampak cantik dari kecantikan yang biasanya Dik..”
Seraya ia memandang tubuh istrinya yang tertutup sempurna 
kecuali wajah dan telapak tangan.

- Si Rakus Berkhayal –
Tiba-tiba semua keinginannya berada di depan perut,
dengan usaha mengerutkan dahi ia mendapatkannya.

- Munaa? –
Setelah melakukan kesalahan dan mendapat sinar kebenaran,
Ia malah pura-pura buta dan tuli begitu saja.

- Perut PoliTikus –
Kini sudah gemuk, dulu sebelum menjadi tikus masih sangat kurus.

- Kita sudah berapa kali menang? –
“Hahahaha..., syetan tertawa dan berpesta ria,
Sedangkan manusia semakin lupa siasatnya.

- Doa Sesederhana –
“Abah..Tetangga sebelah membeli mobil”,
 dengan senyuman ia menjawab “doakan”.
Esok harinya lagi, “Abah.. tetangga didepan bangkrut”,
 masih dengan senyuman ia menjawab “doakan”.

Kamis, 17 Oktober 2013

Fiksi Mini #13

- Mata Surga Dunia –
Mata mereka berdua bertemu, ketika di malam pengantin baru.

- Sia-Siasat Pejabat –
“Kalau saya korupsi potong jari saya”,
Dia tidak mau kalah, “Apalagi saya, gantung saja di atas monas”.

- Senyuman Buah Hati –
Ibunya pun tak kuasa menahan haru,
Setelah melihat putranya cacat dan masih memiliki senyuman semangat.

- Hampir Haji-Hajian –
“Aku akan di panggil Haji setelah sampai dirumah nanti”,
Katanya ketika sampai di Mina.

- Penyelundupan Dosa –
Presiden Media membuat konsep serba rahasia,
Visi misi tertutup sempurna, kini tayangan TV  yang senonoh layaknya biasa.

- Seni Bejat! –
Foto-foto tak senonohnya beredar sengaja, apalagi akting vulgarnya,
Ketika di tanya, ia malah menjawab : “Ini merupakan seni”.

- Ekspresi Memprihatinkan –
Terdakwah korupsi di bawa menuju kantor KPK,
Ketika di depan wartawan, dia tersenyum polos dan mengacungkan jempol kepada kita.

- Calon Ibu Dini –
Seorang anak siswi SMA menuju ruang bersalin, dengan wajah penyesalan.
“Kartu E-KTP mba’?, tanya seorang suster. “Gak ada bu, yang ada kartu pelajar”, jawabnya dengan malu.

- Cinta Berantai –
Dia mendapatkan teman akrabku,
Aku mendapatkan kakak laki-lakinya.

- Dilema Cinta –
Dia bingung membuat pilihan, antara memilih hati atau uangnya.

- Demi Bakat Anakku –
“Ayah.. apakah punya uang, aku ingin beli sepatu sepak bola?,
“ini...” ia tunjukan lembaran uang di dompet,
Yang ia dapatkan dari hutang kepada tetangga.