Sabtu, 03 Oktober 2015

Saya Tanah...

Assalamu alaikum, salam dan apa kabar?

Setelah ratusan hari oh, mungkin seribu hari lebih saya tak menulis di blog ini. Maka pada kesempatan malam ahad ini saya akan berusaha kembali menulis di blog, mohon maaf jika tulisan saya kurang baik atau tidak enak dibaca. Dan sekali mohon maaf jika tulisan saya tidak memberi inspirasi atau pencarahan, ya karena saya memang bukan penceramah tapi cuma seorang lelaki yang belajar ramah kepada siapa saja. Sih! :D

Barang kali semenjak bulan-bulan lalu saya dilanda asmara, ya. Saya sedang jatuh cinta.
Saya jatuh cinta kepada kopi, fotografi, sastra dan kamu. :))
Alhamdulillah, semenjak saya tertusuk panah-panah asmara saya semakin suka membaca dan menulis. Saya merasa sangat menyesal sekali, kenapa tidak dari dulu rasa ini menggebu-gebu? kenapa baru bulan-bulan lalu. O, kekasih! :))

Pada postingan-postingan lama saya selalu diisi fiksi-fiksi mini yang saya karang, saat itu saya mencoba konsisten untuk selalu menulis fiksi mini. Tapi lantaran minat atau semangat saya pupus entah karena tidak jatuh cinta lagi atau memang fiksi mini memutuskan saya. Sudah! masa lalu biarlah berlalu. Meski begitu saya tetap mencintai fiksi mini. Ya, berawal dari menulis fiksi mini saya belajar menulis apa saja, memikirkan cara menulis alur cerita yang super pendek. Flash Fiction, i always love you, how ever, what ever and when ever! Pret!  *sok tau bahasa inggris, grammar aja tidak paham. : ))

Baiklah, to the point...
saya sedikit curhat sekaligus bercerita...

 "Suatu saat aku akan bercerita kepada mereka, jika hidup para remaja di tahun 2011-20?? menjadi seorang penakluk gunung atau kepulauan dan menjadi seorang fotogragfer adalah hal yang dibangga-banggakan, dalam artian merasa paling keren."

"Suatu saat aku juga akan bercerita jika menjadi seorang penakluk gunung atau kepulauan dan seorang fotografer juga perlu belajar tata krama. Karena bajingan tidak hanya ada di jalanan bahkan di gunung, pantai dan di mata lensamu pun banyak sekali.

Telah begitu banyak traveler egois hingga mereka berbuat senonoh, mereka mengotori lingkungan lalu dengan membusungkan dada mereka mengaku pecinta alam. O, tidak. Mereka adalah bajingan alam.
Telah begitu banyak juga fotografer yang hanya memanfaatkan objek foto/model bermodalkan camera mahal atau hasil foto dengan sedikit efek blur menipu para korbannya, modus. Mereka juga bajingan yang merusak citra seorang fotografer sejati.

Catat dan ingat baik-baik, jika kaos bertuliskan "My Trip My Adventure" dan "Just Klik!" ramai di Pasaran dan dipakai oleh para remaja adalah suatu kebanggaan sebagai mana saya suka memakai kaos favorit saya bertuliskan "Book Coffee" adalah sebuah kebanggaan, atau sebut saja sebagai pemublikasian identitas. :D
Sungguh tidak ada larangan menyukai suatu hobi selagi berdampak positif dan tidak melanggar aturan agama."

Saya mencintai negeri ini sebagaimana tanah mencintai bumi. Saya mencintai negeri ini karena saya adalah bagian dari tanah negeri ini. Saya mencintai gemerlap cahaya negeri ini sebagaimana mentari mencintai Nusantara ini. Saya hanya tanah yang sedang dilanda asmara...

Saya Hanya Tanah Yang Sedang Jatuh Cinta...