Jumat, 30 Mei 2014

Fiksi Mini #23

- Haram Mencintamu –
Seusai ijab qobulnya, cintaku berbuah dosa
 
- Jihad Pangeran Mungilku –
“Bravo anakku, semoga kau berada di antara orang-orang mulia”,
Puji seorang ayah di dekat batu nisan putranya yang di bunuh pemerkosa.

- Pesan Singkat Zulaikha –
“Puisiku tentangmu telah menjadi debu, dan harapanku hanyalah
sebuah anak panah yang tak memiliki sasaran tertuju”,
Pesan ini terkirim 18 menit seusai akad nikahku. Pengirim Zulaikha

- Cinta Pandangan Pertama –
“Cintaku bersemi saat pertama kali melihat mobilmu”,

- Mata Kebaikan –
“Aku melihat Allah...”
Dimana, kemana dan kapanpun mataku berada,
baik terpejam maupun terbuka.

- Karena Politik! –
2 Tetangga, bersaudara seagama nampak menyeringai
Di depan kotak pencoblosan, lantas Politik memihak kepada keduanya.

- Nafsu, Temanku yang ‘Enak’ –
Pagi nafsu memberiku Selimut Sutra,
Siang menyuguhiku dengan Makanan Lezat,
Sore mengantarkanku ke tempat Muslihat,
Malam ia menjelma sebagai Bidadari Telanjang Bulat.

- Hati-Hati Hati –
“Hati-Hati, jangan asal bergerak...”,
Lirih seorang ayah seraya mengusap bagian dada buah hatinya.

- Remaja Tak Kunjung Tua –
“Ibadahnya nanti kalau sudah tua! Hahaha...”,
Dagelan itu membuat para remaja tertawa pecah.