Puisi ini pernah saya setorkan di tugas kelas menulis puisi dengan tema Lebaran atau Ramadan di Forum Linkar Pena, dan memperoleh peringkat nomor satu (di antara; kurang lebih 15 peserta, termasuk yang setor dan tidak). Tapi sayangnya, puisi ini gagal berdiri lama di urutan nomor satu (mungkin belum sampai satu hari) puisi ini turun dari peringkatnya ke peringkat bla-bla disebabkan nilainya dikurangi dari keterlambatan saya masuk kelas waktu (pagi) itu.
Setiap Pengunjung Akan Pulang
Penjual bunga merapal wewangian
Tangan mereka mengusir lalat, menyambut lebah
Rerumput liar tegak menantang sabetan
Kanak kampung meminta selawat, sedekah, upah
Musim itu nasihat diingat-ingat
Penyampai honorer naik-turun panggung
Diskon busana muslim meringan-mengangkat
Pesohor musiman pasang-surut
Seperti Kunjungan..
Gema takbir dan hamdalah beriringan
Mau ketemu kakek dan nenek
Para cucu merengek
Tak kalah banding gema kondektur, gantian jangan berdesakan
Kota-kota besar menjelma gua di musim panas
Desa-desa kecil bak tempat wisata di hari
libur nasional
Lelah gedung didaki, bugar gunung dijumpai
Sesampai rembulan suci menenggelamkan diri
Seperti Kepulangan..
Pengunjung akan berpulang
Yang berpulang akan dikunjungi.
fakhrualong, 19-Juni-2017
Apik puisimu bro.
BalasHapusTerus berkarya sodara