- Mata Surga Dunia –
Mata mereka berdua bertemu, ketika di malam pengantin baru.
- Sia-Siasat Pejabat –
“Kalau saya korupsi potong jari saya”,
Dia tidak mau kalah, “Apalagi saya, gantung saja di atas monas”.
- Senyuman Buah Hati –
Ibunya pun tak kuasa menahan haru,
Setelah melihat putranya cacat dan masih memiliki senyuman semangat.
- Hampir Haji-Hajian –
“Aku akan di panggil Haji setelah sampai dirumah nanti”,
Katanya ketika sampai di Mina.
- Penyelundupan Dosa –
Presiden Media membuat konsep serba rahasia,
Visi misi tertutup sempurna, kini tayangan TV yang senonoh layaknya biasa.
- Seni Bejat! –
Foto-foto tak senonohnya beredar sengaja, apalagi akting vulgarnya,
Ketika di tanya, ia malah menjawab : “Ini merupakan seni”.
- Ekspresi Memprihatinkan –
Terdakwah korupsi di bawa menuju kantor KPK,
Ketika di depan wartawan, dia tersenyum polos dan mengacungkan jempol
kepada kita.
- Calon Ibu Dini –
Seorang anak siswi SMA menuju ruang bersalin, dengan wajah penyesalan.
“Kartu E-KTP mba’?, tanya seorang suster. “Gak ada bu, yang ada kartu
pelajar”, jawabnya dengan malu.
- Cinta Berantai –
Dia mendapatkan teman akrabku,
Aku mendapatkan kakak laki-lakinya.
- Dilema Cinta –
Dia bingung membuat pilihan, antara memilih hati atau uangnya.
- Demi Bakat Anakku –
“Ayah.. apakah punya uang, aku ingin beli sepatu sepak bola?,
“ini...” ia tunjukan lembaran uang di dompet,
Yang ia dapatkan dari hutang kepada tetangga.
nice post.....!!!!!!
BalasHapusThank you so much Mba'... ^_^
HapusKeren, mas, fiksimini-nya..
BalasHapusTerima kasih Mas, sudah mau berkunjung dan membaca... semoga bermanfaat.
BalasHapus